Dinkes Bandung Fasilitas Isolasi Untuk Mengalihfungsikan Jika Kasus Covid-19 Menurun
Jakarta - Dinas Kesehatan Kota Bandung di Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa
fasilitas isolasi yang disediakan rumah sakit untuk pasien Covid-19
dialihfungsikan untuk menangani pasien umum saat kasus infeksi infection
corona menurun.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bandung Yorisa
Sativa mengatakan bahwa hampir separuh dari sekitar 2.000 tempat tidur
yang disediakan untuk menangani pasien Covid-19 di rumah sakit telah
digunakan untuk melayani pasien non-Covid-19.
"Ruang perawatan dikembalikan lagi ke pelayanan non-Covid-19 karena
kasus non-Covid-19 pun sudah mulai ada dan harus terlayani,"kata Yorisa, dilansir Antara, Kamis (28/10).
Tenaga kesehatan yang sebelumnya khusus ditugaskan untuk menangani
pasien Covid-19, menurut dia, sebagian juga sudah dialihkan untuk
memberikan pelayanan medis secara umum.
Kendati demikian, ia mengatakan, rumah sakit yang menjadi rujukan
penanganan pasien Covid-19 di Kota Bandung tetap disiagakan untuk
menghadapi kemungkinan terjadi peningkatan kasus infeksi virus corona
pada akhir tahun 2021.
"Semuanya waspada dengan menyiapkan segala sesuatunya mulai dari TT
(tempat tidur), tenaga kesehatan, tabung oksigen, dan unsur penunjang
penanganan Covid-19 lainnya,"kata dia. Ia meminta pengelola rumah sakit terus memantau perkembangan kasus Covid-19.
"Kami juga melakukan pemantauan secara terus menerus,"katanya,
menambahkan, pemantauan kasus antara lain dilakukan lewat kunjungan ke
rumah sakit. Tingkat keterisian tempat tidur pasien di 30 rumah sakit rujukan
penanganan Covid-19 di Kota Bandung sudah turun menjadi sekitar lima
persen.
Dari sebanyak 1.060 tempat tidur yang disediakan untuk menangani pasien Covid-19, hanya 53 system yang digunakan. Tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit
Paru Rotinsulu tercatat paling tinggi dengan jumlah pasien Covid-19 yang
dirawat sebanyak 12 orang.
Komentar
Posting Komentar